TABLIGH DA'I MUDA, SAATNYA YANG MUDA ANGKAT BICARA
“Hebaat, sukses dan luaarrr
biasa, maju teruss”. Itulah pujian yang selalu dilontarkan oleh dewan juri
Tabligh Dai Muda yang terdiri dari Bunda Chofifah, Kang Dicky Chandra dan
Ustadz Yusuf Mansyur. Pada episode Minggu ke 3 bulan Nopember ini banjir pujian
tetap mengalir dari Kang Dicki Chandra dan anggota dewan juri baru yaitu
Ustadz Al Habsi dan Syafi’i Antonio.
Inilah gambaran suasana program Dai Cilik 201 di stasiun televisi swasta
nasional ANTV yang saat menggelar acara
pencarian bakat serupa, dengan peserta kaum muda usia 17-25 tahun.
Dalam rangka meningkatkan
pendidikan agama di kalangan muda dan untuk meningkatkan kualitas pendakwah
muda bagi masyarakat, maka kami mengadakan program Dai Muda Pilihan Bersama
Mie Sedap ini, kata Presiden Direktur ANTV, Dudi Hendrakusuma, dalam siaran
persnya, Sabtu (05/11/2011).
Program talent search reality
show itu bertujuan mencari Dai laki-laki dan perempuan berbakat untuk dibimbing
agar dapat menjadi juru dakwah yang berkualitas dan dapat diandalkan.
Saat ini sudah ada 12 calon dai
dan delapan calon daiyah yang diperoleh dari audisi yang digelar di delapan
kota besar, Medan, Yogyakarta, banjarmasin, Makasar, Bogor, Bandung, Surabaya,
dan Jakarta, dengan total peserta 2.500 orang.
Kriteria yang dicari dalam audisi
Dai Muda Pilihan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan luas di bidang
agama dan umum, serta berpenampilan menarik. Namun demikian, calon dengan
keterbatasan fisik tetapi mampu melakukan tausyiah dengan baik juga merupakan
pilihan yang dicari.
20 calon Dai dan Daiyah terpilih
itu akan dilatih di rumah Majelis Ilmu untuk mendapatkan pendalaman teori dan
praktek tentang keagamaan. Pemenang Dai Muda Pilihan akan mendapatkan hadiah
berupa paket haji, Umroh, beasiswa S1/S2 serta uang puluhan juta rupiah.
"Kami berharap calon Dai dan
Daiyah di program Dai Muda Pilihan ANTV ini dapat memberitakan tausiyah yang
bermanfaat dan positif. Sehingga mereka dapat dijadikan contoh, khususnya untuk
generasi muda Indonesia," jelas Dudi Hendrakusuma.
Kami sangat bangga dengan
kepedulian media elektronik seperti Televisi yang secara kreatif membangun
sinergi dengan sponsor untuk melahirkan dai muda berbakat dan berkualitas.
Penampilan 20 orang dai muda tersebut sungguh mempesona hadirin dan pemirsa
televisI. Bahkan sering terjadi dewan juri yang semestinya mencermati isi
taushiyah dan menilai keseluruhan penampilan, ikut terbawa arus perintah sang
Dai dalam penyampaian risalahnya.
Ide kreatif ini merupakan amal
sholeh yang sangat tinggi nilainya dalam melahirkan generasi bangsa yang unggul
dimasa mendatang. Kalau sejak kecil dan meningkat pemuda sudah dapat memberikan
taushiyah secara benar dan menarik maka diri mereka akan selamat dari bergai
tantangan kehidupan pemuda dan sejkaligus menjadi teladan bagi pemuda lainya.
Stasiun televisi lainya pun
berlomba menampilkan program dan acara terbaik untuk meningktakan peran
generasi muda dalam permbangunan bangsa termasuk menjembatani perbedaan antara
beberapa pihak yang bertujuan sama dalam membangun bangsa ini,
Inilah salah satu karakter bangsa
Indonesia yaitu ‘gotong royong” dalam menumbuhkan kebaikan di masyarakat. Alloh
SWT pun memerintahklan kepada kita semua, agar melaksanakan tolong menolong
dalam kebaikan dan ketaqwaan bukan dalam dosa dan keburukan.
Terasa aneh memang, kalau
karakter suka menolong dalam berbuat baik ini dapat ditanamkan kepada seluruh
warnga Negara termasuk para pemuda dan siswa di sekolah, sementara ada pihak
lain yang justru iri, curiga dan memfitnah. Hal inil;ah yang dapat menghambat
prestasi siswa dan pemuda pada umumnya untuk berpestasi lebih baik dimasa
mendatang. Melalui forum ini kami menghimbau kepada teman teman saya yang masih
memelihara sifat iri, rasa curiga dan suka memfitnah mohon untuk meninggalkannya
jauh jauh. Mari kita bangun ukhuwah untuk memberikan lingkungan yang kondusif
bagi kemajuan para generasi muda.
Comments
Post a Comment