Hanif, Siswa SMP Unggulan AlYa`lu Peraih Nilai Tertinggi UN SMP 2018 di Jatim
Hanif Fathurrahman, peraih peringkat 1 Nilai UN SMP Se Jatim |
MALANG – Sebuah kebanggaan, angkatan pertama SMP Unggulan Al Ya’lu Malang mampu meraih nilai tertinggi UN tingkat SMP Kota Malang. Peringkat pertama tersebut diraih oleh Hanif Fatkhurrohman Abadi dengan perolehan nilai Bahasa Indonesia 96, Bahasa Inggris 90, Matematika 100, dan IPA 100, dengan total 386.
Untuk mendapatkan nilai ini Hanif sapaan akrabnya mengasah kemampuan dengan mengikuti banyak try out baik dari sekolah, try out kota, dan berbagai try out dari luar. Sedangkan untuk intensitas belajarnya masih tergolong biasa yakni ada jam tambahan satu mata pelajaran usai jam sekolah.
“Kemudian di rumah saya belajar kurang lebih antara satu hingga satu jam setengah sebelum UNBK. Biasanya saya lebih banyak mengerjakan soal-soal,” ujar Hanif.
Menurutnya, untuk menaklukkan semua
soal UNBK ini dibutuhkan rileks dengan begitu semua yang telah dipelajari mengalir semua. Sementara itu untuk beberapa mata pelajaran seperti Matematika dan IPA ia mengaku sudah terbiasa lantaran sering mengikuti olimpiade.
“Karena pada olimpiade itu saya sudah terbiasa mengerjakan soal-soal yang sulit, jadi saat ujian sudah terbiasa dengan soal tersebut,” ujar Hanif, yang pernah juara III Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Kota Malang ini.
Meski mengetahui nilainya tertinggi di Kota Malang pada UN SMP, Hanif menyambutnya dengan perasaan senang sewajarnya. Pasalnya orang tua juga selalu mengingatkan untuk tidak sombong atas pencapaiannya ini. Terutama ini masih ujian tingkat SMP, masih ada beberapa jenjang lagi yang harus dilalui.
“Senang, namun inginnya sih semua nilai sempurna,” ujarnya sambil tertawa.
Kepala SMP Unggulan Al Ya’lu, Wiyanto, M.Si, mengatakan, suatu keberkahan bagi sekolah karena pada angkatan pertama ini mampu memberikan hasil tertinggi baik rata-rata sekolah maupun nilai individu. Dari 20 besar nilai UN tertinggi ada lima siswa SMP Unggulan Al Ya’lu yang masuk dalam daftar tersebut.
“Sekolah kami baru tahun ini meluluskan siswa SMP dan langsung ikut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Kelas IX siswa kami berjumlah 31 anak,” ujar Wiyanto.
Lantaran ini angkatan pertama dalam menghadapi UNBK SMP Al Ya’lu intensif konsultasi dengan pengawas, dan Dinas Pendidikan. Hal ini dilakukan karena untuk UN ada standar operasional sehingga dengan seksama sekolah mengikuti bimbingan dari Dinas Pendidikan supaya bisa menyelenggarakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kemudian di rumah saya belajar kurang lebih antara satu hingga satu jam setengah sebelum UNBK. Biasanya saya lebih banyak mengerjakan soal-soal,” ujar Hanif.
Menurutnya, untuk menaklukkan semua
soal UNBK ini dibutuhkan rileks dengan begitu semua yang telah dipelajari mengalir semua. Sementara itu untuk beberapa mata pelajaran seperti Matematika dan IPA ia mengaku sudah terbiasa lantaran sering mengikuti olimpiade.
“Karena pada olimpiade itu saya sudah terbiasa mengerjakan soal-soal yang sulit, jadi saat ujian sudah terbiasa dengan soal tersebut,” ujar Hanif, yang pernah juara III Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Kota Malang ini.
Meski mengetahui nilainya tertinggi di Kota Malang pada UN SMP, Hanif menyambutnya dengan perasaan senang sewajarnya. Pasalnya orang tua juga selalu mengingatkan untuk tidak sombong atas pencapaiannya ini. Terutama ini masih ujian tingkat SMP, masih ada beberapa jenjang lagi yang harus dilalui.
“Senang, namun inginnya sih semua nilai sempurna,” ujarnya sambil tertawa.
Kepala SMP Unggulan Al Ya’lu, Wiyanto, M.Si, mengatakan, suatu keberkahan bagi sekolah karena pada angkatan pertama ini mampu memberikan hasil tertinggi baik rata-rata sekolah maupun nilai individu. Dari 20 besar nilai UN tertinggi ada lima siswa SMP Unggulan Al Ya’lu yang masuk dalam daftar tersebut.
“Sekolah kami baru tahun ini meluluskan siswa SMP dan langsung ikut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Kelas IX siswa kami berjumlah 31 anak,” ujar Wiyanto.
Lantaran ini angkatan pertama dalam menghadapi UNBK SMP Al Ya’lu intensif konsultasi dengan pengawas, dan Dinas Pendidikan. Hal ini dilakukan karena untuk UN ada standar operasional sehingga dengan seksama sekolah mengikuti bimbingan dari Dinas Pendidikan supaya bisa menyelenggarakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengalaman pertama bagi SMP Al Ya’lu dalam menghadapi UNBK dijalankan dengan santai, tidak ada yang berbeda dari sekolah lainnya dalam memberikan bimbingan. Hanya saja setiap tambahan jam pelajaran lebih difokuskan pada kisi-kisi yang diberikan. Sekaligus mengimbau kepada siswa didiknya untuk bahwa UNBK berbeda dengan tes tulis menggunakan kertas.
“Seperti yang lain kami juga mengikuti berbagai try out terutama dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dari try out tersebut sudah terlihat nilai anak-anak bagus semua,” paparnya.
Di sisi lain, sarana dan prasarana di sekolah disiapkan dengan sempurna sehingga tidak ada kendala dalam pelaksanaan UNBK beberapa waktu lalu. Bisa dikatakan bahwa SMP Unggulan Al Ya’lu masih meraba-raba untuk pelaksanaan ujian ini lantaran masih kali pertama, berbeda dari sekolah lain yang mungkin sudah terbiasa.
Ia melanjutkan, sekolah sangat bersyukur dan bangga dengan adanya siswa SMP Unggulan Al Ya’lu yang berkontribusi dalam memperkenalkan keberadaan sekolah melalui prestasi nilai UN ini. Sehingga perolehan tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi siswa di kelasnya maupun adik-adiknya.
“Kalau diukur di Kota Malang sudah sesuai dengan harapan kami, tentu belum puas karena kepinginnya semua bagus, sempurna. Dengan begitu semua lulusan kami bisa masuk ke sekolah SMA unggulan sesuai versi mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Dra. Zubaidah, MM, mengatakan, Kota Malang menjadi peringkat I tingkat provinsi Jawa Timur dengan jumlah total 252.99. Selain peringkat ini Kota Malang juga mendapatkan integritas dan hasil bagus tertinggi.
“Saya bersyukur ternyata SMP Unggulan Al Ya’lu bisa tinggi, kemungkinan ini kerja kerasnya semua pihak yang ada di sana baik yayasan, kepala sekolah, guru , wali murid dan murid,” ujar Zubaidah.
Menurutnya, pendidikan tidak bisa berhasil dengan baik mana kala dalam satu satuan ini tidak satu paham atau satu jalan. Maka semua unsur harus sama-sama bertanggung jawab dan mendukung. Karena undang-undang Sistem Pendidikan Nasional masih menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, orang tua, dan masyarakat.
“Kalau semuanya ini bisa maka akan terwujud dengan baik,” pungkasnya.(mg7/ary)
“Seperti yang lain kami juga mengikuti berbagai try out terutama dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dari try out tersebut sudah terlihat nilai anak-anak bagus semua,” paparnya.
Di sisi lain, sarana dan prasarana di sekolah disiapkan dengan sempurna sehingga tidak ada kendala dalam pelaksanaan UNBK beberapa waktu lalu. Bisa dikatakan bahwa SMP Unggulan Al Ya’lu masih meraba-raba untuk pelaksanaan ujian ini lantaran masih kali pertama, berbeda dari sekolah lain yang mungkin sudah terbiasa.
Ia melanjutkan, sekolah sangat bersyukur dan bangga dengan adanya siswa SMP Unggulan Al Ya’lu yang berkontribusi dalam memperkenalkan keberadaan sekolah melalui prestasi nilai UN ini. Sehingga perolehan tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi siswa di kelasnya maupun adik-adiknya.
“Kalau diukur di Kota Malang sudah sesuai dengan harapan kami, tentu belum puas karena kepinginnya semua bagus, sempurna. Dengan begitu semua lulusan kami bisa masuk ke sekolah SMA unggulan sesuai versi mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Dra. Zubaidah, MM, mengatakan, Kota Malang menjadi peringkat I tingkat provinsi Jawa Timur dengan jumlah total 252.99. Selain peringkat ini Kota Malang juga mendapatkan integritas dan hasil bagus tertinggi.
“Saya bersyukur ternyata SMP Unggulan Al Ya’lu bisa tinggi, kemungkinan ini kerja kerasnya semua pihak yang ada di sana baik yayasan, kepala sekolah, guru , wali murid dan murid,” ujar Zubaidah.
Menurutnya, pendidikan tidak bisa berhasil dengan baik mana kala dalam satu satuan ini tidak satu paham atau satu jalan. Maka semua unsur harus sama-sama bertanggung jawab dan mendukung. Karena undang-undang Sistem Pendidikan Nasional masih menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, orang tua, dan masyarakat.
“Kalau semuanya ini bisa maka akan terwujud dengan baik,” pungkasnya.(mg7/ary)
Sumber: https://malang-post.com
Comments
Post a Comment